Gandeng RSJPD Harapan Kita, KSRelief Raja Salman Gelar Operasi bagi Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Menkes Budi, Dibes Arab Saudi Faisal, dan tim dokter RSJPD Harapan Kita dan KSRelief King Salman berfoto bersama anak peserta operasi jantung bawaan

Pada kesempatan yang sama, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi mengatakan program operasi jantung ini merupakan arahan langsung dari Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. Kegiatan kemanusiaan tersebut menjadi bukti perhatian Raja Salman kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

“Ini sekaligus menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi merupakan mitra yang dapat dipercaya oleh semua stakeholder di seluruh dunia, termasuk kegiatan bantuan kemanusiaan,” jelasnya.

Selain itu, kata Dubes, bantuan medis tersebut mengkonfirmasi betapa pentingnya hubungan antara Arab Saudi dan Indonesia, baik di sektor kesehatan maupun di sektor lainnya.

Dubes juga menegaskan bahwa Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta selalu terbuka dan siap untuk membantu dan memberikan kemudahan kepada KSRelief dan juga Kementerian Kesehatan Indonesia.

RSJPDHK yang merupakan pusat rujukan nasional pada tahun 2024 hanya mampu mengoperasi sekitar 1.500 anak dengan kelainan jantung bawaan. Sedang fasilitas yang dimiliki belum bertambah dan mahalnya biaya peralatan kesehatan serta obat-obatan yang dibutuhkan pada operasi jantung. Sementara jumlah anak dengan kelainan jantung bawaan terus bertambah, mengakibatkan semakin lamanya masa tunggu tindakan oeprasi. Data terakhir mengkonfirmasi antriannya sudah mencapai 15 bulan.  Hal ini tentu meningkatkan risiko kematian pada anak dengan kelainan jantung bawaan.

Bacaan Lainnya

Operasi Massal

Selama 10 hari berturut-turut mulai 21 Januari hingga 31 Januari 2025, sebanyak 28 orang anggota KSR terdiri atas manajemen dan tim medis (dokter jantung, dokter bedah jantung anak, dokter anestesi jantung, dokter intensivis jantung, perawat anestesi, perawat bedah daan perawat intensivis) berkolaborasi dengan para ahli jantung anak di RSJPDHK untuk melakukan 38 operasi penyakit jantung bawan. Operasi ini tidak hanya mencakup kasus-kasus sederhana, tetapi 75 persen diantaranya merupakan kasus yang kompleks yang membutuhkan penanganan khusus dan berbiaya tinggi.

Pos terkait