Gerakan Nasional Dukung Swasembada Pangan, Stop Boros Pangan

JAKARTA– Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan tahun 2027,  mulai hari ini diminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan gerakan nasional stop boros pangan.

Demikian ditegaskan oleh Sarwo Edhy, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional dalam acara diskusi Forum Wartawan Pertanian (FORWATAN) bertemakan Swasembada Pangan di Gedung D Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Kamis siang (6/2/2025).

“Kenyang itu tidak harus nasi (beras-red), sebab sudah ada pangan alternatif yang mengandung karbohidrat misalnya jagung, ketela, singkong, ubi dan masih banyak lagi,” jelasnya.

Oleh karena itu ia minta UMKN sebagai industri pangan segera melaksanakan diversifikasi pangan (beras-nasi).

Sarwo Edhy menyebutkan berdasarkan data-data yang dihimpun dari BPS dan Bappenas menyebutkan konsumsi makanan masyarakat di Indonesia ‘terbuang’ sekitar 31 % terdiri dari 17 % sampah makanan, dan 14 % tercecer.

Bacaan Lainnya

“Ini berdasarkan hasil penelitian bila yang terbuang 31 % tersebut bisa dikendalikan dapat menghemat sekitar 37 juta ton beras,” katanya.

“Target Badan Pangan Nasional adalah stop boros pangan.Stop boros pangan ini harus juga disosialisasikan kepada usaha rumah makan atau restauran-restauran.Diperlukan perbaikan sistem hilir pangan,” katanya lagi .

Mantan Dirjen PSP Kementerian Pertanian ini menambahkan UU Penyelamatan Pangan saat ini sudah dikonsepkan, bahkan masukkan sudah diberikan dengan melakukan audiensi bersama badan legislasi di DPR RI.

Pemangkasan anggaran APBN tak akan mempengaruhi swasembada pangan.Terpenting ada semangat, sebab pupuk sudah subsidi, dan irigasi juga sudah diperbaiki.

“Kita harus optimis dan semangat kerja keras kita tanpa pamrih, kerja ikhlas sehingga cita-cita pemerintah untuk swasembada pangan ini akan terwujud,” pungkasnya.(Las)

Pos terkait