Jadi Faktor Risiko Utama PTM, Konsumsi Garam dan Lemak Trans Harus Terus Dikendalikan

Prof. Asnawi Abdullah,Dr. Moh. Subuh, dan Dr Sukadiono memberikan keterangan pers

Kemenkes, kata Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM). Upaya ini terus diperkuat melalui berbagai langkah strategis. “Kami fokus pada pengurangan konsumsi gula, garam, dan lemak sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat. Ini mencakup edukasi gizi seimbang, promosi pola makan sehat, serta peningkatan kesadaran akan risiko PTM untuk mendorong perubahan perilaku sejak dini,” jelasnya.

Menurutnya, berbagai negara telah sukses menerapkan kebijakan serupa, dan Indonesia perlu segera mengambil langkah untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif pola makan tidak sehat.

Senada juga disampaikan Dr. dr. Sukadiono, M.M., Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa pengendalian konsumsi garam dan lemak tidak sehat memerlukan kerja sama lintas sektor.

“Kita menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi ini dapat dicegah. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong kebijakan yang mendukung ketersediaan pilihan makanan yang lebih sehat serta meningkatkan edukasi agar masyarakat lebih bijak dalam memilih makanan yang baik bagi kesehatan mereka,” ujarnya.

Dukungan dari pemerintah daerah juga menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini. Dr. Moh. Subuh, MPPM., Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES), menambahkan bahwa peran pemerintah daerah sangat krusial dalam mendukung kebijakan ini.

Bacaan Lainnya

“Dinas Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota harus berperan aktif dalam sosialisasi dan implementasi kebijakan ini. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai sektor, termasuk akademisi, dan masyarakat sipil, kita bisa mempercepat pencapaian target kesehatan nasional yang lebih baik,” katanya.

Pertemuan ini menandai langkah besar dalam transformasi kebijakan pangan nasional. Pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil berkomitmen untuk mempercepat penerapan kebijakan pangan sehat guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pos terkait