Tiga Sajak Pilihan Pulo Lasman Simanjuntak

Teks foto : Penyair Pulo Lasman Simanjuntak (tengah) berfoto bersama kedua sahabat Penyair Nanang R Supriyatin dan Giyanto Subagio usai acara panggung perjuangan parade baca puisi para penyair merah putih di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Minggu, 27 April 2015 yang diselenggarakan oleh Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) dalam rangka peringatan Hari RA.Kartini.(Foto : PLS)

Tiga Sajak Pilihan

Pulo Lasman Simanjuntak

RUMAH SAKIT BERTINGKAT

dari muka
tulisan suci
tubuhnya terus membengkak
berubah menjadi
rumah sakit bertingkat

Bacaan Lainnya

lalu menatap langit sepanjang hari
menelan kuman
diagnosis penyakit
menyebarkan
kesepian berdahak
dari seorang perawan
tidak memiliki sperma
berhamburan
cacat tetap

jam berapa sekarang, tanyanya
bau infus telah menyebar
ke kuburan basah
air mata merah
kemarahan
telah melahirkan kebohongan

“jika kematianku datang, biarlah dibungkus dengan kain kafan, karena peti mati terlalu mahal untuk dijual di bawah bumi tak berpenghuni,” pesannya

sebelum pulang
tanpa rumah duka
ia telah melewati ranjang sekarat !

tepat di bawah perutnya lubang membesar
disuntik ke dalam paru-parunya mencair

sesak nafas bertubi-tubi
merintih kesakitan
memanggil nama tuhan
sampai dinihari
duduk di kursi listrik

bertelut minta pengampunan
berhala pada makanan
sungguh mengerikan
kawan bisa jadi lawan

Jakarta, 2023/2024

TIROID

telah disodorkan
sebuah diagnosa
sepanjang tahun
hujan tangisan
sangat mengerikan

tubuhmu tanpa tulang
sering berjalan miring
membentur kaki-kaki bumi

suaramu ikut kering
seperti padang tandus
jadi percakapan batin
paling menyebalkan
di rumah ibadah hari perhentian
atau di permukiman menua

tumbuh daging liar
menyantap lehermu
tak punya lagi
angka-angka yang bermunculan
di atas timbangan mematikan

padahal kelaparan
selalu datang
bertubi-tubi membentuk
sebuah kawasan paling menakutkan

deras seperti air terjun
mengalir disela-sela
payudaramu
makin mengecil

tak ada lagi napsu birahi
untuk penyakit
berkepanjangan ini

Jakarta, Selasa 20 Desember 2022

PEDANG ROH

aku mau datang
kepada-Mu
Tuhan semesta alam
membawa sebilah
pedang roh
di tangan kanan yang terpenggal

kadang makin sulit
penuh pergumulan
menebang pepohonan
di gurun minta makan

bisakah batu penjuru itu
menolongku jadi roti sajian
untuk ribuan orang
nyaris mati kejang

agar mulutku
makin rajin
menyantap firman Tuhan
nubuatan akhir zaman
tak lagi terkapar
dalam meditasi
kesendirian

Jakarta, Selasa 13 Agustus 2024

Biodata :
Penyair Pulo Lasman Simanjuntak, karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi dan 50 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia.Ratusan karya puisinya telah dimuat (dipublish) di 274 media online dan majalah digital di Indonesia, dan Malaysia.Bekerja sebagai wartawan, bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.Kontak : 08561827332

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *