Rawat Ingatan Nasional, ANRI Gelar Festival Memori Kolektif Bangsa 2025

Penetapan arsip Gesang dan Yupa Muara Kaman

JAKARTA – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar kegiatan Festival Memori Kolektif Bangsa (MKB) 2025, Kamis (18/12/2025). Kegiatan ini digelar sebagai upaya merawat ingatan nasional sekaligus menginspirasi generasi masa depan melalui arsip sebagai warisan dokumenter bangsa.

Mengusung tema Merawat Ingatan, Menginspirasi Masa Depan, festival tersebut menjadi ruang refleksi kolektif untuk memahami perjalanan sejarah bangsa melalui arsip yang telah ditetapkan dalam Register Memori Kolektif Bangsa.

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mego Pinandito mengatakan kegiatan MKB 2025 menjadi bagian dari upaya untuk mengumpulkan arsip-arsip terutama terkait budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. “Kita memiliki banyak prasasti tua, yang bisa menjadi warisan bagi generasi mendatang, mungkin ratusan tahun mungkin lebih,” ujar Mego.

Ia mencontohkan arsip terkait VOC di Indonesia pada 1602. Sejarah tersebut sudah berumur 400-500 tahun yang lalu. Melalui arsip maka catatan-catatan terkait VOC di Indonesia bisa dipelajari generasi syang akan datang.

Lalu ada juga Gesang, pencipta lagu Bengawan Solo. Arsip terkait Gesang tentu bisa menjadi catatan yang penting bagi generasi setelahnya untuk mengetahui siapa Gesang, apa makna yang tersirat dari lagu Bengawan Solo dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Untuk mengumpulkan arsip dan dijadikan sebagai memori bangsa diakui Mego bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan upaya mengumpulkan selengkap mungkin informasi terkait hal-hal yang akan diarsipkan. Kemudian dinilai oleh dewan pakar termasuk tokoh daerah.

“Kita juga tawarkan ke pemerintah daerah yang memiliki kearifan lokal tetapi belum terangkat secara nasional. Selama setahun kita lihat sejauh mana arsip yang diusulkan bisa digali, dikumpulkan kemudian dinilai dewan pakar tentang kedalaman substansi yang diusulkan,” jelas Mego.

Dalam festival tersebut juga dilakukan penelusuran jejak perpindahan ibukota negara dari Batavia (Jakarta) hingga Nusantara di Kalimantan Timur melalui arsip sebagai upaya menghadirkan perspektif sejarah yang utuh mengenai perjalanan pusat Pemerintahan Indonesia. Arsip-arsip tersebut merekam proses perencanaan, dinamika kebijakan, serta konteks sosial dan politik yang melatarbelakangi perubahan pusat pemerintahan dari masa ke masa.

“Arsip tentang jejak ibukota negara menghadirkan gambaran utuh mulai dari Batavia, Jakarta, hingga rencana dan realisasi pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Mego.

Menurutnya, arsip perpindahan ibu kota tidak hanya memuat keputusan administratif, tetapi juga mencerminkan tantangan tata kota, kepadatan penduduk, risiko bencana, serta visi pembangunan jangka panjang negara.

ANRI menghimpun dan menyusun arsip tersebut dalam bentuk naskah sumber arsip agar mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat, akademisi, serta pengambil kebijakan.

Mego menambahkan arsip menjadi sumber pembelajaran penting untuk melihat kesinambungan sejarah sekaligus memahami alasan strategis di balik pemindahan ibu kota negara.

Melalui pendekatan tersebut, ANRI berupaya memperkuat memori kolektif bangsa agar masyarakat tidak melihat pemindahan ibu kota sebagai peristiwa yang terpisah dari sejarah sebelumnya.

Selain sebagai rekam jejak sejarah, lanjut dia, arsip perpindahan ibu kota juga diharapkan dapat menjadi rujukan dalam perencanaan pembangunan kota dan kebijakan publik di masa mendatang.

ANRI melalui kegiatan tersebut menegaskan komitmennya untuk terus menggali, melestarikan, dan memanfaatkan arsip strategis nasional guna memperkuat identitas bangsa serta kesinambungan sejarah Indonesia.

Arsip Konservasi Prasasti Yupa Muara Kaman

Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Dewan Pakar MKB Imam Gunarto mengumumkan Arsip Konservasi Prasasti Yupa Muara Kaman dari Kutai Kartanegara sebagai salah satu peraih nominasi Memori Kolektif Bangsa (MKB) 2025 Tahap II dan memperoleh pengakuan nasional sebagai bagian penting warisan sejarah bangsa.

Bupati Kutai Kartanegara dr Aulia Rahman Basri mengucapkan terima kasih atas ditetapkannya Prasasti Yupa sebagai salah satu MKB. Ia mengatakan masyarakat Kukar dan Kalimantan Timur bangga akan hal ini.

“Sejarah dan budaya menjadi salah satu kekuatan kami. Makna prasasti Yupa merupakan hal penting bagi kami sebagai warisan untuk diketahui untuk anak-anak kami. Terimakasih kepada ANRI yang telah mendukung kami dan melakukan pendampingan pada kami,” ujarnya.

Untuk diketahui bahwa Arsip Prasasti Yupa yang dikenal sebagai bukti peradaban tertua di Nusantara telah melalui verifikasi dan proses registrasi MKB 2025. Tahap ini menjadi penentu sebelum penetapan resmi nominator oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara teleah memperkuat dukungan publik melalui berbagai kegiatan budaya, termasuk penyelenggaraan Festival Memory of Yupa 2025.

Hingga November 2025, ANRI mencatat bahwa Arsip Prasasti Yupa merupakan salah satu kandidat yang paling aktif dan progresif dalam proses nominasi.

Sebelumnya, pada Mei 2025, ANRI telah menetapkan 11 arsip sebagai MKB Tahap I, sementara daftar resmi Tahap II diumumkan melalui kanal resmi ANRI dan Linktree MKB salah satunya yakni Arsip Prasasti Yupa.

Pos terkait