JAKARTA- Begitu tiba dan memasuki area Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki-seperti biasa langsung saya menuju ke kantin (cafetaria) TIM pada Minggu siang lalu (28/9/2025).
Puji Tuhan. Senang rasanya bisa bertemu langsung (tatap muka) dengan Penyair dan Sastrawan dari Kota Cirebon, Jawa Barat Wawan Hamzah Arfan.
Kami saling bersalamann, jabat tangan erat.Tawa lepas.
Langsung Wawan mengajak saya berfoto bersama.Ikut dalam foto Penyair Nanang Ribut Supriyatin dan Penyair Isbedy Stiawan ZS (Lampung).
Maklum-dan jujur-selama bertahun-tahun, baru kali ini saya bertemu langsung dengan Penyair dan Sastrawan Wawan Hamzah Arfan.
Seperti mau bernostalgia dan bersastra ria.
Sepanjang tahun 80-an s/d tahun 90-an kami berdua hanya bisa “bertemu” melalui.rubrik atau ruang sastra (puisi) diberbagai media cetak.
Sama-sama menulis puisi- masih dalan format media cetak- berupa koran harian, suratkabar mingguan, dan majalah.
Seperti menulis puisi di Harian Umum Berita Yudha, Suara Karya, Merdeka, Pelita, Berita Buana, Jayakarta, Republika,Media Indonesia, Skm.Simponi, Skm.Swadesi, Majalah HAI, Majalah Dewi, Nova, Monalisa, Majalah Keluarga dan masih banyak lagi.
Hampir setengah hari saya dan rekan Wawan-bersama para penyair senior lainnya- mengikuti acara peluncuran sekaligus diskusi sastra buku antologi puisi bersama REPUBLIK PUITIK dan MANIFESTO JABODETABEK bertemakan “Penyair Membaca 80 Tahun Indonesia”.
Diselenggarakan oleh Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) dengan Ketuanya Octavianus Masheka bertempat di Aula Pusat Dokumentasi Sastra(PDS), Lantai 4, Gedung Panjang Ali Sadikin, Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Minggu siang (28/9/2025).
Salam Puisi Indonesia.(Pulo Lasman Simanjuntak)