“Kami siap membantu bahkan ada program pendanaan riset dan juga pendanaan dana padanan yang dapat diakses oleh perguruan tinggi untuk pengembangan unit usaha seperti PT UMK Agrovision. Pemodelan seperti ini sangat penting dikembangkan di perguruan tinggi. Pemodelan usaha seperti PT. UHAMKA Agrovision ini sangat diperlukan, baik dari sisi ide dan juga dari sisi praktik baik,” ujar Fauzan Adziman.
Sementara itu, Rektor UHAMKA Gunawan Suryoputro menyampaikan bahwa luas lahan peternakan domba UHAMKA ini adalah 64 hektar yang terletak diantara Desa Bendungan dan Desa Balikampang. Gunawan juga menjelaskan bahwa pihaknya berencana melakukan kerja sama dengan perusahaan Belanda untuk implementasi teknologi deteksi melalui chip.
“Kami sedang mempelajari peluang kerja sama dengan perusahaan Belanda untuk implementasi teknologi deteksi berbasis chip. Jadi nanti domba itu cukup dipantau melalui sistem sehingga kita mengetahui kondisi kesehatannya,” ujar Gunawan.