Hadiri Puncak Hari Kearsipan Ke-54, Menteri PANRB Tekankan 3 Hal Penting yang Harus Dilakukan ANRI

Kepala ANRI, Mego Pinandito memberikan sambutan

–           Arsip Koperasi Batik Pekajangan (1939-2002): Perjuangan Ekonomi Sosial Pengusaha Bumiputra, Arsip Makam Eropa Peneleh Surabaya (1848-2024).

Menurut Kepala ANRI, Mego Pinandito momentum peringatan Hari Kearsipan bukan hanya sekadar mengenang lahirnya regulasi kearsipan, melainkan juga sebagai refleksi komitmen untuk reformasi dan transformasi kearsipan digital yang terus berjalan. Menurutnya, upaya memperkuat penyelenggaraan kearsipan nasional harus terus dilakukan dengan dua sasaran strategis utama, yaitu peningkatan budaya tertib arsip dan pengembangan memori kolektif bangsa. Peningkatan budaya tertib arsip dan pengembangan memori kolektif bangsa menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan bernegara yang lebih tertib, baik dari sisi administrasi, manajemen, maupun akuntabilitas kinerja dan peningkatan layanan kepada masyarakat.

Mego juga mengajak seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memperkuat kolaborasi, mendukung pengembangan sistem kearsipan nasional, serta mewujudkan budaya tertib arsip dan memori kolektif bangsa yang autentik, utuh, dan terpercaya. ”Kami akan terus berupaya untuk memperkuat berbagai program yang ada di ANRI untuk bersama-sama mendukung program-program kearsipan yang dilaksanakan oleh seluruh daerah dan instansi pusat dalam mendukung percepatan pelaksanaan program-program kearsipan secara nasional,” tambah Mego.

Sebagai informasi, peringatan ke-54 tahun. Hari Kearsipan yang jatuh pada 18 Mei, kali ini mengangkat tema ”Prakarsa Mahardika: Ekosistem Kearsipan Digital untuk Pemerintahan Berdayaguna, Kemajuan Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Bangsa”. Prakarsa Mahardika mengandung makna inisiatif atau sebuah upaya mulia untuk menciptakan terobosan dalam pengelolaan arsip. Prakarsa ini menandai upaya bersama civitas kearsipan untuk membangun ekosistem kearsipan digital yang mendorong pemerintahan berdayaguna (efektif, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat) serta mengakomodir transformasi informasi kearsipan menjadi ilmu pengetahuan dan memperkuat budaya bangsa.

Bacaan Lainnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *