KEPULAUAN SERIBU — Dalam upaya memperluas akses layanan kesehatan jiwa di wilayah kepulauan, Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) Wilayah DKI Jakarta menggelar program PRAMUJI (Pulau Pramuka Sehat Jiwa) pada 18–19 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dan dilaksanakan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Program PRAMUJI merupakan hasil sinergi antara IPKJI DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu. Fokus utama kegiatan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental serta melakukan deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) di lingkungan masyarakat pesisir.
Selama dua hari pelaksanaan, tim IPKJI bersama tenaga kesehatan setempat menggelar berbagai layanan, seperti skrining kesehatan jiwa untuk remaja dan dewasa, edukasi gaya hidup sehat, pemeriksaan gula darah, kolesterol, tekanan darah, dan asam urat, serta konsultasi psikologis bagi peserta yang memerlukan pendampingan lanjutan.
Sebanyak 50 warga mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 20 remaja dan 30 orang dewasa. Pemeriksaan dilakukan oleh tim gabungan dari berbagai institusi pendidikan dan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta, serta didukung penuh oleh tenaga medis lokal, termasuk Kepala Puskesmas Pulau Panggang, dr. Abdul Gafur.
Ketua PW IPKJI DKI Jakarta, Ns. Diah Sukaesti,M.Kep. Sp.Kep.J menyampaikan bahwa PRAMUJI merupakan bentuk nyata pengabdian perawat jiwa dalam menjangkau masyarakat di wilayah dengan keterbatasan akses layanan kesehatan. Ia menegaskan bahwa kesehatan jiwa adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang produktif dan sejahtera.

“Melalui PRAMUJI, kami ingin memperkuat peran perawat jiwa dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan mental adalah hak semua orang, termasuk warga kepulauan,” ujarnya.
Pemerintah daerah menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari penguatan sistem kesehatan berbasis komunitas. Program ini dinilai mampu menjawab tantangan geografis wilayah kepulauan yang kerap menghadapi keterbatasan dalam layanan kesehatan jiwa dan dasar.
PRAMUJI juga menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi antara tenaga kesehatan, akademisi, dan masyarakat dalam membangun sistem dukungan psikososial yang berkelanjutan di Kepulauan Seribu.
Dengan keberhasilan pelaksanaan PRAMUJI, IPKJI DKI Jakarta berharap program serupa dapat direplikasi di pulau-pulau lain, guna memperluas jangkauan layanan kesehatan jiwa dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat pesisir.








