Dude mengaku tiga anaknya adalah anak SUN, karena sejak masa PMASI, anaknya sudah dikenalkan dengan SUN. “Anak-anak suka sehingga kami mudah untuk memberikan. Selain varian rasa sesuai selera anak-anak, SUN juga mudah untuk dikreasikan menjadi berbagai resep menu yang enak dan bergizi,” katanya.
Chef Yulita pun sepakat dengan Dude. Selain enak, SUN katanya juga memiliki tekstur yang tepat untuk anak. “Saya membuat menu bubur opor ayam ala SUN yang teksturnya kental dan halus sertaa lemet jagung yang padat dan lembut untuk anak usia 9-12 bulan. SUN cocok dikombinasikan dengan bahan pangan lokal sehingga rasanya enak dan anak tambah lahap makan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Stephanie Lay mengatakan SUN telah menjadi pilihan utama bagi ibu-ibu selama lebih dari 30 tahun lamanya untuk memberikan MPASI terbaik bagi anak balitanya. Pemilihan produk SUN karena bubur bayi ini memiliki tekstur dan variasi rasa yang disukai anak sehingga anak menjadi lahap.
“Hal ini mendorong kami untuk terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhaan gizi anak memalui produk-produk SUN yang gizinya lengkap, sekaligus mengedukasi tentang cara mengatasi GTM dengan metode Geraakan Lahap Makan atau GLM,” jelasnya.
Stephanie berharap Gerakan Lahap Makan yang diinisiasi SUN, dapat memberikan inspirasi bagi ibu bagaimana menghadapi gerakan tutup mulut anak, sekaligus bagaimana menyajikan MPASI yang bervariasi dengan tekstur yang sesuai dengan usia anak.
SUN menjadi produk MPASI yang diperkaya dengan esenutrisi, mengandung zat besi dan omega 3 & 6 untuk membantu bayi makan dengan lahap. Produk SUN telah mengantongi sertifikasi BPOM dan memenuhi The Codex Alimentarius Commision yakni standar internasional untuk keamanan pangan guna memastikan produk SUN aman untuk bayi, tanpa pengawet, tanpa tambahan perasa.
“Kami ingin kenalkan gerakan ini secara masif ke lebih 2.000 posyandu di seluruh Indonesia,” tutup Stephanie.