JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan progres pembangunan dan renovasi fasilitas Sekolah Rakyat berjalan sesuai target. Program yang merupakan bagian dari agenda prioritas Presiden Prabowo ini dilaksanakan melalui kolaborasi lintas kementerian dengan tanggung jawab Kementerian PU pada penyediaan infrastruktur dan sarana prasarana.
Program Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam membangun manusia Indonesia dari hulu ke hilir—melalui penyediaan infrastruktur pendidikan yang inklusif, layak, dan berstandar nasional.
Menteri PU Dody Hanggodo menggarisbawahi pentingnya proyek ini sebagai upaya nyata mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia. “Infrastruktur yang baik adalah kunci mendukung proses belajar mengajar yang efektif dan berkualitas,” tambah Menteri Dody.
Menteri Dody juga menyatakan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat merupakan bagian penting dalam mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Saat ini, pelaksanaan renovasi Sekolah Rakyat Tahap 1A telah memasuki fase akhir dengan progres fisik mencapai 90,72% dan ditargetkan rampung pada 8 Juli 2025.
“Renovasi ini merupakan bagian dari transformasi awal sebelum pembangunan sekolah permanen dimulai pada tahap berikutnya. Kami menggunakan bangunan eksisting seperti sentra-sentra milik Kementerian Sosial, aset pemda, dan perguruan tinggi sebagai lokasi Sekolah Rakyat tahap awal,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana Strategis, Essy Asiah di Jakarta pada Jumat (4/7)..
Pada tahap 1A, 65 lokasi Sekolah Rakyat ditetapkan untuk direnovasi. Awalnya diusulkan sebanyak 45 lokasi oleh Kementerian Sosial, namun ditingkatkan sesuai arahan Presiden yang menargetkan 100 lokasi per tahun. Dari 65 lokasi tersebut, dua Lokasi terpaksa dibatalkan yaitu di Papua Pegunungan karena kendala aksesibilitas dan dan SMP Katingan di Kalimantan Tengah karena penggunaan bangunan yang masih berjalan.
“Ditargetkan, renovasi Sekolah Rakyat Tahap 1A akan selesai pada 8 Juli 2025, dan dengan sisa waktu 4-5 hari ini Insyaallah bisa terselesaikan,” ungkap Essy.
Selanjutnya, Essy juga menyampaikan bahwa renovasi Sekolah Rakyat Tahap 1B telah dimulai. “Untuk renovasi SR tahap 1B, ada 37 lokasi yang telah ditetapkan, sehingga jumlah SR tahap 1 genap 100 lokasi. Untuk 37 lokasi ini mulai berkontrak pada 4 Juli, dengan target penyelesaian pada akhir Juli. Karena di akhir Juli akan ada launching SR, maka kita bekerja keras untuk memenuhi target ini. Terutama untuk yang 37 lokasi, karena kita hanya punya waktu sebulan dan 2 minggu untuk perapihan, dan lain sebagainya,” jelas Essy.
“Dalam pelaksanaan renovasi maupun pembangunan SR, Kementerian PU tidak akan meninggalkan kualitas konstruksi. Dalam hal membangun, kualitas itu nomor 1. Termasuk dalam proses renovasi Sekolah Rakyat Tahap 1A yang dilakukan dengan waktu yang relatif singkat. Terlebih kita hanya melakukan renovasi ringan ke sedang, seperti plafon atau genteng. Jadi kita pilih bangunan mana yang rusaknya tidak sampai ke struktur bangunannya. Di samping itu untuk landscape dan keindahan juga kita perhatikan, kalau struktur tentu tidak kita lakukan karena waktunya pendek. Kami pun punya perkiraan mengenai waktu pelaksanaan konstruksi dan kami dapat memprediksi renovasi seperti apa yang sanggup kami kerjakan untuk memenuhi target penyelesaian dan kualitas yang diharapkan,” tegas Essy.(*/Lasman)