Tidak hanya peluang kerja yang masih terbuka lebar, industri pariwisata diakui Prof Selamet juga menawarkan penghasilan yang menggiurkan bagi SDM pariwisata. “Sebagai gambaran, seorang tour leader sekali jalan bisa mendapatkan insentifnya minimal Rp7,5 juta,” tuturnya.
Sementara itu Kaprodi Pariwisata Dody Wihardi SIP,M.Ikom mengatakan untuk angkatan pertama, Prodi Pariwisata UBL hanya akan menerima 20 mahasiswa. Terbatasnya kuota ini diakui menjadi bagian dari komitmen UBL untuk menghasilkan SDM yang benar-benar berkualitas dan professional di bidang pariwisata.
Bagi mereka yang berminat bergabung pada angkatan pertama, UBL menawarkan biaya kuliah yang relative terjangkau. “Dari biaya total per semester Rp17.880.000, untuk angkatan pertama hanya membayar Rp5.400.000 dan itu berlaku flat. Sudah begitu, biayanya masih bisa dicicil 4 kali pembayaran,” ujar Dody.
Universitas Budi Luhur menegaskan dan berupaya agar mahasiswa Pariwisata dapat lulus dengan tepat waktu. Mahasiswa Prodi Pariwisata ini dapat lulus tanpa skripsi dan TA skripsi yang biasanya menjadi syarat kelulusan di beberapa universitas.
Acara peresmian Prodi Pariwisata UBL dimeriahkan oleh Tarian Medley Nusantara dan perform dari beberapa band yang turut berpartisipasi dalam acara peresmian Program Studi Pariwisata Universitas Budi Luhur. (inung)