JAKARTA– Narudin Pituin yang baru saja menerbitkan buku terlengkapnya-hampir 700 halaman tebalnya -dalam satu jilid berjudul “Menjadi Sastrawan Serbabisa” (2025). Buku ini wajib dibaca semua sastrawan dan pencinta sastra di Indonesia agar serbabisa pula.
Berikut di bawah ini wawancara khusus wartawan harianterbit.news Lasman Simanjuntak (LS) dengan Narudin Pituin (NP) di Jakarta, Minggu pagi (9/2/2025) dengan disertai kutipan dari beberapa pakar,praktisi, akademisi, penyair, dan sastrawan.
LS : Apa pendapat tokoh atau pakar tentang puisi Anda?
NP : Puisi-puisi Narudin berupa ostranenie, vox theoria, dan terapeutik.
~Dr. Sumiyadi
Puisi-puisi Narudin selalu selesai secara linguistik yang didukung oleh poetika dan lain-lain.
~Prof. Djoko Saryono
LS : Lalu, apa kata para pakar soal prosa, cerpen dan novel anda ?
NP : “Cerpen-cerpen Narudin membongkar rahasia hidup hingga tuntas, bahkan tandas. Keistimewaan semiotiknya membuat cerpen-cerpennya tertib tertata.”
~Prof. Harris Effendi Thahar
“Novel Narudin puitis dengan mosaik yang artistik, mengungkap rahasia kebenaran.”
~Prof. Syihabuddin
LS : Anda menulis buku teori sastra juga, kan? Apa kata para pakar?
NP : “Teori-teori Semiotika Dialektis (Sintesemiotik) Narudin dapat memberi sumbangan besar bagi sastra Indonesia.”
~Prof. E. Aminudin Aziz
“Tidak sulit menyebut Narudin ahli Posemiotika karena berhasil menggabungkan makna teks, ujaran, dan lainnya.”
~Dr. Saifur Rohman
“Narudin layaknya Jacques Derrida dalam teori sastra.”
~Dr. Imam Qalyubi
LS : Teori sastra harus diterapkan. Apa kata pakar untuk kritik sastra Anda?
NP : “Narudin telah menciptakan esai dan kritik sastra gaya baru dengan dasar teori Semiotika Dialektis (Sintesemiotik) dan berbentuk esai-kritik sastra transdisipliner.”
~Prof. Suwardi Endraswara
“Narudin benar-benar kritikus sastra.”
~Prof. Chye Retty Isnendes
LS : Anda ini penerjemah sastra juga? Saya dengar sudah menerjemah 20 buku puisi ke dalam bahasa Inggris dan 5 buku puisi ke dalam bahasa Indonesia. Apa kata pakar terjemahan sastra?