JAKARTA– Willem Johan kolff si penemu mesin cuci darah pertama di dunia,lahir di Leiden Belanda pada tahun 1911.
Ketika masih kecil ia sudah tertarik dengan dunia kedokteran,dan sering menghabiskan waktu belajar dengan sang ayah Jacob Kolff yang menjabat Drektur Tuberculosis di Sanatorium di Beekbergen.
Willem kolff lulusan Universitas Leiden pada tahun 1938.
Sebagai seorang mahasiswa kedokteran ia menyaksikan sendiri seorang pemuda berusia 22 tahun tergeletak tak berdaya akibat gagal ginjal kronis.
Dirinya tak mampu menolong si pasien tersebut dan akhirnya si pemuda 22 tahun itu meninggal akibat gagal ginjal stadium lima atau gagal ginjal kronis.
Hatinya sangat sedih,tanpa ia mampu menolongnya.
Dari sini timbul niatnya untuk melakukan penelitian dan menciptakan sebuah alat yang mampu untuk menolong para penderita gagal ginjal kronis.
Tahun 1939 meletus perang dunia ke- 2 di Eropa,setelah pada 1 September 1939 Jerman dengan tiba- tiba menyerang Polandia dan menduduki negara tersebut.
Pada tahun 1940,Nazi Jerman menyerang Belanda dan mendudukinya.
Pada saat perang dunia 2 bekecamuk,dan negeri Belanda diduduki Jerman,Willem kolff bekerja di rumah sakit besar Groningen sebagai seorang dokter.
Meskipun rumah sakit tempatnya bekerja dalam pengawasan Jerman,namun niatnya untuk melakukan penelitian terhadap alat cuci darah- yang dalam istilah kedokteran disebut mesin Dialisis- sedangkan melakukan cuci darah di sebut hemodialisis tidaklah surut.
Untuk itu dia pindah ke kota kecil Kampen dalam upayanya dalam menciptakan alat tersebut.
Akhirnya pada tahun 1943,dengan kerja keras dia berhasil menciptakan alat pencuci darah pertama di dunia.
Pada tahun 1945,alat tersebut di ujicobakanya pada seorang wanita berusia 67 tahun yang menderita gagal ginjal kronis-merupakan pasien pertamanya- wanita tersebut berhasil di selamatkan dan bertahan hidup sampai 7 tahun kemudian.
Selain itu Willem Johan kolff juga orang pertama yang menciptakan ginjal buatan.
Sebagai seorang ilmuwan dan juga dokter,dia sama sekali tidak mengajukan hak paten atas penemuanya tersebut,seperti lazimnya para penemu yang lainya.
Dia tidak ingin kaya dan mahsyur serta terkenal dengan penemuanya tersebut.
Dia semata mata menemukan alat tersebut untuk kemanusian dan untuk menolong penderita gagal ginjal.
Berkat penemuanya banyak pasien penderita gagal ginjal kronis terselamatkan nyawanya,dan alat yang di temukanya telah dipakai di seluruh rumah sakit di dunia termasuk di Indonesia.(**/dari berbagai sumber/Las)