JAKARTA – Kantor Badan Kerja Sama dan Koordinasi Turki (Turkish Cooperation and Coordination Agency/TIKA) meresmikan Pusat Inovasi Kemasan (Packaging Innovation Center) Polimedia di kampus Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta pada Selasa (24/2/2025). Ini adalah laboratorium kemasan (packaging) yang dibangun sebagai pusat belajar mahasiswa jurusan Teknologi Industri program studi Teknik Kemasan.
Dalam keterangan persnya Vice Presiden TIKA Dr. Ümit Naci Yorulmaz menyampaikan kebanggaannya bisa bekerja sama dengan lembaga atau instansi yang ada di Indonesia termasuk Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia). Lembaga pendidikan ini menjadi pilihan TIKA untuk melanjutkan kerja sama bidang pendidikan antara Turki dan Indonesia mengingat Polimedia adalah lembaga pendidikan yang memiliki kekhasaan yakni menghasilkan SDM handal di bidang industry kreaatif.
“Hari ini kita bersama di sini untuk meresmikan proyek hibah TIKA yang sudah kita programkan bersama. Polimedia sendiri merupakan perguruan tinggi yang fokus pada industry kreatif terkhusus departemen Teknologi Industri program studi Teknik Kemasan. Ini adalah menjadi satu-satunya program studi teknik kemasan yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Umit Naci, kemasan kini tak sekadar perlindungan terhadap produk. Lebih dari itu, kemasan juga merupakan hal penting dalam menunjang kegiatan pemasaran, membangun branding produk dan kelestarian lingkungan.
TIKA jelas Umit Naci ingin berkontribusi pada penciptaan inovasi-inovasi dalam teknik kemasan. Melalui Pusat Inovasi Kemasan Polimedia, TIKA tidak hanya ingin mendukung pembelajaran bagi kampus Polimedia, tetapi juga memberdayakan masyarakat terutama pelaku UMKM yang ada di Indonesia.
“Kami selalu ingin berkontribusi pada penciptaan inovasi dan akan terus mendukung pemberdayaan UMKM yang ada di Indonesia. Melalui pusat inovasi ini, nantinya kami akan mengirimkan mesin dan juga alat uji untuk meningkatkan kualitas produk,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan terimakasih karena Polimedia sudah bersedia menjadi wasilah bagi terlaksananya program hibah TIKA di Indonesia. Ia berharap proyek ini dapat memberikan manfaat besar bagi mahasiswa Polimedia khususnya dan pelaku UMKM pada umumnya.
Sebelumnya, TIKA kata Umit Naci, juga telah meresmikan proyek pembangunan pabrik kopi di Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Proyek tersebut mendapat dukungan luas dari masyarakat setempat.
“Kami sudah menikmati kopi arabika dan robusta asli Indonesia. Kami juga sudah membeli kopi Indonesia sangat banyak. Kami berharap pabrik kopi di Jonggol yang kami rancang dari hulu hingga hilir dapat mempererat hubungan kerjasama Turki Indonesia yang memang sudah terjalin sangat lama,” tegasnya.
Turki sendiri bukan negara penghasil kopi. Namun masyarakat Turki memiliki budaya minum kopi sebagaimana budaya minum teh. Tak heran jika nilai impor kopi negara Turki relatif besar senilai 150 juta dolar AS.
Pembangunan pabrik kopi di Jonggol, menurutnya menjadi peluang bisnis yang bisa di kerja samakan dengan Polimedia dalam hal seni kuliner. Karena itu, setelah peresmian pusat inovasi kemasan, TIKA menawarkan kerja sama membangun pusat barista di kampus Polimedia.
Umit Naci mengatakan kerja sama dan hubungan persaudaraan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Turki sudah terjalin sangat lama. Salah satu buktinya adalah ketika terjadi bencana tsunami Aceh pada 2004, di mana masyarakat Turki hadir memberikan bantuan. Pun sebaliknya ketika Turki diguncang gempa pada Februari 2023, masyarakat Indonesia datang mengulurkan bantuan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Duta Besar Turki untuk Indonesia Mr. Reşat Uğur Karacan menyampaikan Indonesia telah menjadi bagian penting dalam hubungan kerja sama antar negara yang dilakukan oleh pemerintah Turki. Melalui kunjungan Presiden Recep Tayyep Erdogan ke Indonesia beberapa waktu lalu, diharapkan kerja sama antar dua negara akan semakin erat dan dapat terus ditingkatkan.
“Pada saat Presiden kami datang ke Indonesia terdapat 13 perjanjian kerja sama telah ditandatangani yang disaksikan oleh 6 menteri pada saat itu. Selain itu, ada 10 perjanjian bisnis telah disepakati antara pelaku bisnis di Indonesia dengan Turki. Kami percaya penandatanganan berbagai kerja sama tersebut akan memperkuat hubungan persaudaraan antara masyarakat Turki dan Indonesia,” tegasnya.
Ia memastikan bahwa semua proyek kerja sama bilateral ini mendapat dukungan dari Presiden Erdogan. Termasuk kerja sama yang dilakukan oleh TIKA dengan berbagai lembaga di Indonesia.
“TIKA menginisiasi kerja sama dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pertanian. Tentu pemerintah Turki dalam hal ini Presiden Erdogan sangat mendukungnya,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur bidang Akademik Polimedia Dr Handika Dany Rahmayanti S. Si, M.Si mengatakan Pusat Inovasi Kemasan, merupakan sebuah inisiatif inovatif yang dimungkinkan melalui dukungan yang murah hati dari Badan Koordinasi dan Kerjasama Turki (TIKA).
“Pusat inovasi kemasan ini merupakan tonggak penting dalam komitmen bersama kita untuk memajukan inovasi dan keberlanjutan dalam pengemasan. Karena dunia terus menghadapi tantangan terkait keberlanjutan lingkungan, kami percaya bahwa inovasi dalam pengemasan akan memainkan peran penting dalam menciptakan solusi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan layak secara ekonomi,” jelas Handika.