Jelang Natal : PGI Prihatin Meningkatnya Kekerasan Bersenjata di Papua

JAKARTA-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan bersenjata di Papua yang telah menimbulkan korban jiwa dan lebih dari 100.000 pengungsi.

Bahkan banyak di antaranya berada dalam kondisi kemanusiaan kritis dengan akses terbatas pada pangan, layanan kesehatan, serta pendampingan pastoral.

Demikian siaran pers yang disanpaikan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) melalui Pdt. Jacklevyn F. Manuputty  selaku Ketua Umum dan Pdt. Darwin Darmawan sebagai Sekum di Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Oleh karena itu jelang perayaan Natal 25 Desember 2025 serta dalam terang Natal—Yesus Kristus Sang Raja Damai—PGI menyerukan:

1. Penerapan koridor kemanusiaan sepanjang masa Natal hingga akhir 2025 untuk menjamin akses aman pelayanan kemanusiaan.

Bacaan Lainnya

2. Penghentian kekerasan dan penahanan diri dari semua pihak yang berkonflik.

3. Perlindungan pengungsi, terutama perempuan, anak, lansia, dan kelompok rentan.

4. Distribusi bantuan tanpa diskriminasi, mencakup pangan, kesehatan, serta pendampingan psikososial dan pastoral.

“PGI berharap para pengungsi dapat merayakan Natal dengan lebih aman dan manusiawi, merasakan damai sejahtera sejati (Luk. 2:14),” pungkasnya.(*/Lasman)

 

 

Pos terkait